Circle : bagian kendali hidup kita.
__________________________________________
Hari ini, saya bertemu dengan kawan lama. Kawan yang saya jumpai dibangku menengah pertama dulu tahun 2017 silam. Tidak sengaja untuk membuat kelompok atau bahasa gaul sekarang ya circle. Tetapi, semua berawal dari ketidaksengajaan penentuan kelompok saat masa orientasi. Saya kira kelompok itu hanya sampai disitu setelah kegiatan selesai ya akan bubar, ternyata semesta mengaminkan yang lain. Kami masih seru sampai hari ini.
Srikandi, kami menyebutnya itu. Kalau sedikit flashback, kenapa namanya Srikandi karena kalau tidak salah saat mata pelajaran bahasa Indonesia salah satu guru kami memberikan interuksi untuk 'ayo bikin kelompok untuk tugas saya kali ini, beranggotakan lima' karena dari awal kami sudah lima anak ada saya, Dinda, Iska, Elma dan juga ais kami kompak dan sepakat untuk 'ayo sekelompok (lagi) saja' . Bukan berarti kami ngga main dengan lain, tetapi memang sama mereka 'ada bedanya' semua selalu bersama dari ikut organisasi, ektrakurikuler hanya saja kami tau bidang mana yang kami suka iya kami di situ. Tepat, saat guru kami mengabsen kelompok kami, tiba-tiba ada dialog di sana.
"kamu sama siapa?" guru itu menunjuk salah satu dari kami
"seperti biasa pak, kami berlima"
"Aduh kalian ini selalu kompak, aktif. Jangan lupa berbaur" tegas guru itu
"iya dong pak harus" jawab elma percaya diri
Tetapi, salut dengan kawan-kawan yang suka bercanda dengan teman-teman yang lain. Ikut main dan join dimanapun kalau ada rame-rame iya kami juga disana. Kemudian, ada salah satu nama yang menyeletuk dari guru tersebut,katanya begini.
"kalau melihat kalian berlima, saya jadi ingat pendekar muda perempuan dari india"
"siapa pak?" jawab iska penasaran
"srikandi, saya lupa kisahnya"
"HAH SRIKANDI?" jawab kami serentak
"iyaa,coba dicari tau lebih dalam"
Tidak ada jawaban lain, selain tertawa bersama. Tetapi, barangkali teman-teman penasaran bisa diklik siapa sosok Srikandi itu. Sejak saat itu, satu angkatan mengenali kami dengan sebutan 'srikandi' tanpa harus berkoar-koar kesana kemari. Semoga tauladan dan sifat baik dari Srikandi benar-benar menjadi doa baik untuk kami.
________________
Ini adalah salah satu foto kami sedang mengikuti Ektrakurikuler marching band. Empat menjadi mengambil belira dan satu menjadi mayoret. Iya begitulah, terkadang orang lain memang lebih bisa menilai mana peran yang 'pas' untuk kami. Kalau ngomongin circle jadi ingat salah satu kata bijak yang bunyinya kurang lebih begini "orang terdekat kita menentukan kualitas diri kita". Sadar atau tidak sadar, kebiasaan atau perilaku orang-orang terdekat kita lambat laun, suka atau tidak suka bisa jadi mempengaruhi perilaku kita, cara mengambil keputusan dan cara pandang kita. Dan dalam hidup, kita punya kendali untuk memilah kemudian memilih mana yang akan menjadi teman paling dekat, bukan berarti tidak berteman dengan siapapun tetapi, menemukan yang satu frekuensi tanpa mengurangi energi kita adalah hal yang harus kita syukuri.
________________
Bersyukurnya saya hari ini masih langgeng bersama mereka adalah semoga saya berada di circle yang tepat, yang semangat belajar akan sesuatunya nular, yang gemar bersosialisasinya bagus, yang suka memilih dengan cermat dan teliti itu ada, dan yang ngga kalah penting jago nawarnya itu bisa. Hal-hal sederhana yang ternyata bisa merubah kita jadi something different itu nyata dengan catatan sesuai dengan bidang kami masing-masing. Gambar itu diambil bukan karena kami dihukum bersama tetapi karena 'oprak-oprak' nya elma yang siap dan menyakinkan kami untuk maju menyetorkan hafalan dihadapan teman-teman di sekolah.
___________________
Setelah masa biru putih, kami memilih untuk melanjutkan masa abu putih pada pilihan kami masing-masing. Sampai hari ini, bidang yang kami pilih pun berbeda. Tetapi yang namanya pertemanan selalu ada perbedaaan pendapat, yang paling diem dan suka ngobrol atau bahkan drama masuk-keluar grup setelah itu masuk lagi. Akan selalu ada, gambar diatas sayangnya belum lengkap. Tetapi, dari banyaknya ramalan orang-orang yang katanya 'akan renggang' tapi semoga itu hanya angin lewat saja.
______________________________
Terakhir, mensyukuri pertemuan sore tadi. Kami tidak ingin membuktikan apapun, tapi sejauh ini nyatanya hal-hal lucu hampir tujuh tahun yang lalu ternyata masih renyah untuk dibicarakan. Terimakasih sudah ikut berbahagia atas setiap 'tumbuh' dari masing-masing kita, sudah menghargai atas 'perbedaan' tanpa memojokan, sudah paham 'lirikan mata' tanpa harus menjelaskan panjang lebar, sudah bertahan tanpa diminta, semoga senantiasa hangat. Sudah hampir semester empat ini pada pilihan masing-masing. Ayo buat perjalnan lebih seru dan indah lagi. Dari teman-teman yang membaca ini, pasti punya 'circle' masing-masing dengan tingkat kesenangannya masing-masing juga. Ternyata ngapapa dan menciptakan 're-charge' selain keluarga itu perlu, semoga senantiasa dipertemukan dengan yang 'saling-saling' itu ya. Barangkali apa yang kita kasih ke orang lain, akan dibalas dengan selebihnya.
Pada edisi April bercerita ini, semoga bisa terus tumbuh di hari-hari yang lain juga. Sampai bertemu pada paragraf yang lain teruntuk tokoh dan tempat-tempat seru bahkan pada 'point of view' yang lain. Terimakasih sudah membaca sampai akhir pada tulisan saya yang masih terbata-bata ini. Klau ketemu yang buruk ditinggal saja ya, kalau yang dapat yang baik. Semoga jangan dibuang. Happy ied alfitr!
Komentar